Wednesday, 11 January 2012

KOTAGEDE menjadi saksi kerajaan MATARAM...=)

Sepertinya mengunjungi kota Yogyakarta tidak cukup sebarang 2 hari malahan makan waktu berhari2. Ini kerana banyaknya tempat2 sejarah, alam, budaya dan kulineri yang tak kunjung habis disantap. Selari dengan tema kota ini sebagai Never Ending Asia seakan mengiyakan. Begitu banyak warisan2 sejarah dan budaya yang tidak rugi untuk dihayati oleh generasi muda seperti kami...*perasan pulak muda..ehehehe..=P*. Seperti kota2 lama yang lain, Kotagede juga menjanjikan ketertarikan yang tersendiri selain tinggalan keraton/istana Yogyakarta.

selamat datang ke Kotagede...ehee..;)



Sebenarnya memasuki kota lama ini, kami sedikit kabur dengan tempat yang harus dikungjungi. Kebingungan harus dimulai dari yang mana dan diakhiri dari mana mungkin kerana kurangnya infomasi yang didapatkan. Jadinya, kami hanya sekadar men snap foto2 yang dikira menarik sepanjang perjalanan kami di sana. Deretan rumah2 dan bangunan lama memenuhi sepanjang jalan yang kami lewati. Yang menariknya setiap deretan rumah di sini tersimpan lorong2 kecil tersembunyi yang bertuliskan "perajinan perak". Yah..sememangnya kota ini memang terkenal dengan hasil kraftangan seni perak yang cukup halus buatannya. Bagi anda yang menyukai hasil tangan seni perak, jangan lupa menjadikan Kotagede sebagai tempat berbelanja anda nanti...;) 
senibina masjid di tepi jalanan yang bagus...


bangunan2 tua sepanjang jalan...

Berawal dari sejarah yang telah membentuk sistem sosial dan kepercayaan masyarakatnya, Kotagede yang dahulunya pernah menjadi ibukota bagi kerajaan Mataram Islam telah berkembang hingga saat ini sebagai warisan yang harus dijaga supaya tidak terhapus ditelan zaman. Dikhabarkan bahawa Kotagede dahulunya cukup memainkan peranan yang penting dalam panggung sejarah dan budaya Jawa. Dalam masa yang singkat kota ini telah memiliki komponen dan struktur sebagaimana lazimnya bagi sebuah pusat pemerintahan kerajaan Islam. Ini dapat dilihat melalui tinggalan sejarah seperti keraton/istana, tembok, masjid, pasar, pemukiman penduduk dan makam..*kebiasaan bagi sebuah kerajaan jawa mungkin...eheeee..=P*


bapak beca..bapak beca di tengah jalan....ehee...ada lagunya kannn?


yuhuiii..kami dah jumpaaa....
rumah2 warga setempat...

inilah gapura/pintu gerbang masuk kerajaan jawa..

Melewati Pasar Gede yang sesak oleh warga setempat, kami mencoba nasib bertanya kepada bapak2 di tepi jalanan tempat menarik di Kotagede. Dengan ramah, si bapak menunjukkan jalan ke arah Makam Raja2 Mataram yang menjadi antara kunjungan utama di sini...*wooo..kita sudah menjumpai tinggalan sejarah...gembira*.  Papan tanda Makam Raja2 Mataram menyambut kedatangan kami beserta deretan rumah2 tradisional yang katanya selaku penjaga setia tinggalan kerajaan Mataram. Dari jauh sudah kelihatan sebuah gapura/pintu gerbang yang menjadi simbol kerajaan jawa. *erkkk...seperti berada di zaman2 jawa dan begitu klasik auranya...ehee...;)*.

tembok2 kerajan Mataram yang kelihatan masih gah kann....

terpesonaaaaa....~

tinggalan Masjid Agung Mataram...

sekitar masjid agung


suka dengan diding ini yang berukir...lihat di atas dinding nih seperti candi kannn...=D

Rasa takjub kembali mencengkam seraya melihat senibina halus dibalik pintu gerbang/gapura ini. Tembok yang membentuk seperti layaknya sebuah kerajaan yang gah di masa silamnya. Oh yah..untuk sampai ke peninggalan makam tersebut, kami harus melalui beberapa gapura/pintu gerbang yang berada di sini. Setelah melepasi gapura pertama, kami dihubungkan dengan halaman luas yang menempatkan sebuah masjid Agung yang manjadi saksi tinggalan kerajaan Mataram Islam. Katanya masjid ini dibangunkan oleh Sultan Agung yang merupakan cucunda pendiri kerajaan Mataram. Namun, mataku masih sahaja meliar menatapi senibina di balik dinding2 tinggi kerajaan yang memaparkan corak motif bunga2 dan bucu2 bangunan yang membentuk seperti candi...*unikk...ehehehe...;)*. 

uhuui..pintu gapura berikutnyaaaaa....=)




anak2 kecil yang comel bermain...

selangkah memasuki kawasan pemakaman...




Setelah berjalan2 di sekitar halaman masjid kami mulai memasuki ke pintu gapura berikutnya yang menempatkan makam2 Raja Mataram yang dimaksudkan. Yakni makam Panembahan Senopati yang merupakan pendiri kerajaan Mataram dan Sultan Hanyokrokusumo yang merupakan Raja Mataram yang menyerang Batavia.*Ohh yah..sekiranya anda mempunyai keinginan yang kuat untuk melihat sendiri makam2 Raja ini...anda harus bersedia untuk memakai pakaian adat jawa yang disediakan di situ tanpa dibolehkan mometret gambar di dalamnya*.  Setelah menimbang2, kami memutuskan sekadar berada di halaman luar makam yang menempatkan beberapa rumah kecil milik tinggalan kerajaan Mataram.


hehhhhh...tak pahammmm...(@-@)

antara tinggalan rumah2 kecil

bapak penjaga setia yang menjaga tinggalan kerajaan

petunjuk memasuki gapura terakhir....

yeahh..abis sudah dijelajah segala pelosok kerajaan...

Seperti biasa, tidah sah jika memasuki alam jawa tanpa rasa gerun..*uhuuk..*. Hemm...kebetulan ketika itu, aku melihat sekelompok ibu2 yang mungkin bertapa@ sedang melakukan ritual di halaman pemakaman ini. *mula merinding dengan bunyi2 nyaa..ehehehhee...=P*. Bapak juru kunci kerajaan Mataram beserta para penjaga abdinya masih sahaja dapat dilihat di balik rumah2 kecil ini.  Perjalanan kami hari itu diakhiri dengan melepasi gapura terakhir yang menyajikan tempat pemandian bagi lelaki dan perempuan yang melingkari di bahagian hujung kerajaan ini. Ini menandakan selesainya pencarian tinggalan sejarah bagi Makam Raja2 Mataram pada petang itu.....*penattt sudaah...(@-@)*. 




4 comments:

dofont said...

emmmm serasa di jaman kerajaan
*berkhayal...

Izza Jalil said...

menarik tempat ni...

Arai Utan Ujan said...

nk masuk makam perlu berpesalinan jawa?? knp xmasuk?? best tuu.. mahalkah??

Hamka Kecil said...

ehehhehee.....dok pk2...cik kene berkembannnn....x jadiii...ehhehehhe...=P

Post a Comment

 
;